Menekuni apa yang dicintai, setidaknya begitulah pandangan
yang dipegang oleh kakak beradik Donatus Dayu Pratama dan Nicholas Deni Firma.
Pernah menjadi Barista di salah satu kafe kopi di Jogja membuat mereka berdua
sudah cukup piawai dalam meracik kopi. Hingga akhirnya kecintaan mereka
terhadap kopi sejak kecil membuat mereka terinspirasi untuk membuat Coffee Road, yaitu kafe kopi dengan
konsep berkeliling di kawasan Kota Jogja. Namun itu saja belum cukup untuk
mendirikan usahanya.
Pernah terlintas di pikiran untuk menyewa tempat berjualan tetapi biaya juga pasti mahal apalagi harus cari tempat yang strategis. Akhirnya dia memutuskan untuk membuat gerobak yang memang terlihat elegan untuk ukuran jalanan. Itulah solusinya untuk mengatasi masalah sewa tempat yang mahal. "Apalagi konsep kami ini untuk kalangan menengah ke bawah dan juga wisatawan, dengan berkeliling kami bisa mangkal di spot-spot yang banyak turisnya," ujar Deni.
Pernah terlintas di pikiran untuk menyewa tempat berjualan tetapi biaya juga pasti mahal apalagi harus cari tempat yang strategis. Akhirnya dia memutuskan untuk membuat gerobak yang memang terlihat elegan untuk ukuran jalanan. Itulah solusinya untuk mengatasi masalah sewa tempat yang mahal. "Apalagi konsep kami ini untuk kalangan menengah ke bawah dan juga wisatawan, dengan berkeliling kami bisa mangkal di spot-spot yang banyak turisnya," ujar Deni.
Kreatif. Atasi
mahalnya sewa tempat, cara berkeliling jadi solusi.
Dengan style layaknya barista kafe pada umumnya, setiap
malam Deni dan Dayu menggowes gerobaknya mulai dari daerah Kotabaru, lalu ke
jembatan sungai Code, hingga mangkal di sekitaran Tugu Jogja yang memang banyak
didatangi wisatawan. Bahkan pelanggan mereka tidak hanya wisatawan saja tetapi
juga para tukang parkir dan tukang becak, karena kopi yang dijual mereka sangat
terjangkau. Untuk satu gelas kopi, konsumen hanya merogoh kocek antara Rp 5.000
hingga Rp 8.000 saja.
Kopi murni. Deni dan
Dayu racik sendiri kopi untuk pembeli.
Menariknya lagi, mereka membeli biji kopi tersebut langsung
dari petani lokal karena keduanya memang memiliki tujuan mulia tersendiri. "Kebetulan saya kan Jurusan Pertanian,
jadi sedikit-sedikit saya juga mengajari mereka teknik pertanian yang baik,
bagaimana memperoleh hasil panen yang maksimal," ujar Deni, mahasiswa
Pertanian Universitas Pembangunan Nasional tersebut. Keduanya merasa bahwa,
untuk mencari uang untuk tidak hanya untuk diri sendiri tapi bisa berbagai
keuntungan dengan petani.
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Salam sayang buat isteri tercinta :
“Siti Nurjanah”
0 komentar:
Posting Komentar